Ternyata, seks kini satu hal yang tidak bisa dipisahkan dengan ikatan pernikahan. Peran seks dalam sebuah hubungan rumah tangga bisa dibilang sangat penting, karena ini menyangkut ikatan batin antara pasangan.
Namun ketika sebuah pernikahan dihadapkan dengan tidak terlibatnya seks di dalamnya, banyak pasangan tidak puas lantas mencari pelampiasan negatif. Lantas, mampukah sebenarnya cinta bertahan tanpa seks?
EHarmony melansir, menurut dokter Paul Hokemeyer, seorang terapis keluarga dan rumah tangga menyatakan, seks memiliki pengaruh berbeda-beda sesuai dengan tahapan dalam berhubungan.
Ketika hubungan sudah berlangsung lama dan bahagia, maka seks bisa jadi nomor kesekian dalam daftar pikiran pasangan tersebut. "Banyak hal yang bisa membuat cinta tetap bertahan ketika seks tidak bisa lagi terlibat di dalamnya," ujarnya.
Adanya rasa saling percaya, rasa bahagia, dan adanya sikap saling menghargai adalah salah satu poin penguat hubungan tanpa adanya seks di dalamnya. Paul mengatakan, hubungan cinta yang sudah terbangun lama, tidak akan terpengaruh dengan intensitas seks yang berkurang atau sudah tidak dilakukan. Namun belum tentu hal yang sebaliknya berlaku.
Namun berbeda halnya dengan hubungan yang baru terjalin. Paul mengatakan, hubungan yang baru membutuhkan seks untuk membantu mengikat emosi dan menciptakan koneksi antara pasangan.
Hal ini karena, seks dapat mencukupi kebutuhan biologis, psikis, serta spiritual seseorang yang melakukannya. Untuk itu, seks sangat penting untuk pasangan yang baru saja membuka lembar hidup berdua.
Namun, seberapa besar pengaruh seks dalam percintaan, seks tetap membutuhkan adanya emosi, koneksi, dan ikatan batin dari masing-masing pasangan yang bisa membuat hubungan lebih erat dan tidak hanya sekadar hubungan badan biasa.
Susan Whitbourne, seorang dokter mengatakan, "Hubungan seks tanpa didasari cinta mungkin saja memuaskan, namun nantinya tetap meninggalkan perasaan hampa dan luka setelahnya."
Namun ketika sebuah pernikahan dihadapkan dengan tidak terlibatnya seks di dalamnya, banyak pasangan tidak puas lantas mencari pelampiasan negatif. Lantas, mampukah sebenarnya cinta bertahan tanpa seks?
EHarmony melansir, menurut dokter Paul Hokemeyer, seorang terapis keluarga dan rumah tangga menyatakan, seks memiliki pengaruh berbeda-beda sesuai dengan tahapan dalam berhubungan.
Ketika hubungan sudah berlangsung lama dan bahagia, maka seks bisa jadi nomor kesekian dalam daftar pikiran pasangan tersebut. "Banyak hal yang bisa membuat cinta tetap bertahan ketika seks tidak bisa lagi terlibat di dalamnya," ujarnya.
Adanya rasa saling percaya, rasa bahagia, dan adanya sikap saling menghargai adalah salah satu poin penguat hubungan tanpa adanya seks di dalamnya. Paul mengatakan, hubungan cinta yang sudah terbangun lama, tidak akan terpengaruh dengan intensitas seks yang berkurang atau sudah tidak dilakukan. Namun belum tentu hal yang sebaliknya berlaku.
Namun berbeda halnya dengan hubungan yang baru terjalin. Paul mengatakan, hubungan yang baru membutuhkan seks untuk membantu mengikat emosi dan menciptakan koneksi antara pasangan.
Hal ini karena, seks dapat mencukupi kebutuhan biologis, psikis, serta spiritual seseorang yang melakukannya. Untuk itu, seks sangat penting untuk pasangan yang baru saja membuka lembar hidup berdua.
Namun, seberapa besar pengaruh seks dalam percintaan, seks tetap membutuhkan adanya emosi, koneksi, dan ikatan batin dari masing-masing pasangan yang bisa membuat hubungan lebih erat dan tidak hanya sekadar hubungan badan biasa.
Susan Whitbourne, seorang dokter mengatakan, "Hubungan seks tanpa didasari cinta mungkin saja memuaskan, namun nantinya tetap meninggalkan perasaan hampa dan luka setelahnya."
Sumber : http://life.viva.co.id/news/read/586269-seks-tanpa-rasa-cinta--mungkinkah-
Seks Tanpa Cinta, Apa Mungkin ?
![Seks Tanpa Cinta, Apa Mungkin ?]()
Reviewed by Ghost Ships
on
1:33 PM
Rating:
No comments: